Saturday, September 29, 2012

Ketegasan Hukuman untuk Koruptor

1 comments



Tampaknya sudah waktunya bangsa ini belajar kepada China untuk memberantas Korupsi. Adalah Zhu Rongji, ketika dilantik jadi Perdana Menteri China pada 1998, menyatakan, "Berikan saya 100 peti mati, 99 akan saya kirim untuk para koruptor. Satu buat saya sendiri jika saya pun melakukan hal itu."

Zhu tidak asal bicara. Dia tidak main-main. PM Zhu di awal tugasnya me
ngirim peti mati kepada koleganya sendiri, Hu Chang-Ging, Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi. Hu Chang-Ging ditembak mati setelah terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senilai Rp 5 miliar.

Setelah itu Cheng Kejie, yg merupakan teman akrabnya, salah satu pejabat tinggi Partai Komunis China, dihukum mati karena terlibat suap US$ 5 juta. Tanpa ampun. Tak ada tawar menawar. Permohonan banding Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional itu ditolak pengadilan. Bahkan istrinya, Li Ping, yg membantu suaminya meminta uang suap juga ikut dihukum.

Temannya yg lain, yaitu Xiao Hongbo juga kebagian peti mati. Lelaki 37 tahun yg menjabat Deputi manajer cabang Bank Konstruksi China, salah satu bank milik negara, di Dacheng, Provinsi Sichuan, itu dihukum mati karena korupsi. Xiao telah merugikan bank sebesar 4 juta yuan atau sekitar Rp 3,9 miliar sejak 1998 hingga 2001. Uang itu digunakan untuk membiayai kehidupan delapan orang pacarnya.

Hu Hu Chang-Ging, Cheng Kejie dan Xiao Hongbo termasuk di antara lebih dari empat ribu orang di Cina yg telah dihukum mati sejak 2001 karena terbukti melakukan kejahatan korupsi. Angka empat ribu itu, menurut Amnesti Internasional (AI), jauh lebih kecil dari fakta sesungguhnya. AI mengutuk cara-cara Cina itu, yg mereka sebut sebagai tindakan yg mengerikan. Tapi, bagi Perdana Menteri Zhu Rongji inilah jalan menyelamatkan Cina dari kehancuran.

Ratusan bahkan mungkin ribuan peti mati telah terisi, tidak hanya oleh para pejabat, tapi juga pengusaha, bahkan wartawan, yg terbukti terlibat korupsi. Selama empat bulan pada tahun 2003 saja 33.761 polisi dipecat. Mereka dipecat tidak hanya karena menerima suap, tapi juga berjudi, mabuk-mabukan, membawa senjata di luar tugas, dan kualitas di bawah standar.

Agaknya Zhu Rongji paham betul pepatah Cina: bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera. Dan, sejak melihat ayam-ayam mati, kera-kera menjadi tak bernyali.

Kini pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 9 persen per tahun dengan nilai pendapatan domestic bruto sebesar 1.000 dolar AS. Cadangan devisa mereka sudah mencapai lebih dari 300 miliar dolar AS

1 comments:

hidayat said...

I'm proud with you,and I won't to be like you.

Post a Comment

PARA GITTE SIPAKAINGA SIPASSIRIKI LINO AHERA'