Tuesday, April 24, 2012

Satu Ons Aksi Lebih Berharga Daripada Satu Ton Teori

0 comments
foto: Hamsir/sabri

Tulisan ini terilhami dari banyaknya konseptor dunia yang sangat kesulitan mengaktualkan segala teori yang mereka miliki dan banyaknya pula orang yang bekerja tanpa sebuah perencanaan yang terukur sehingga menjadi sebuah pekerjaan tanpa tujuan dan hasil yang jelas. Adalah Karl Marx, seorang konseptor ekonomi asal Kuba (aduh !! kejauhan banget niy penulis ambil sampel, mang ditanah air tidak ada) yang juga sangat kesulitan mencocokkan konsep dan teori-teori ekonominya dengan kondisi dan iklim masyarakat yang dia hadapi, sehingga ide-idenya harus terkubur bersama jasadnya, meskipun setelah wafatnya banyak bermunculan ekonom yang mencoba manganalisa titik kelemahan teori ekonomi ala Marxian dan berhasil mencocokkan dengan iklim masyarakat yang ada.
Ada banyak orang yang sangat fasih berbicara, berceloteh, berceramah, pidato dan segala yang berjenis kelamin seperti itu, tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang hanya sampai pada bunyi tanpa hasil yang jelas seolah berdongeng ria dihadapan anak TK yang tak mengerti bahasa sedikitpun. Bahkan mereka nyaris tak Konsumen (Baca: Konsisten)1 dengan kata-kata atau ceramah yang seringkali mereka sampaikan didepan khalayak (Masyarakat). Biasanya orang seperti itu disebut sebagai masyarakat abal-abal alias asal bunyi doang tanpa bisa Konsumen dengan kata-katanya. Hehehehe.......

Dari sekian banyak konseptor hanya sedikit dari mereka yang seringkali mempraksiskan teori-teorinya dalam bentuk karya nyata yang mampu menyentuh titik teratas dari sebuah target yang ingin dicapai. Berbicara itu memang sangat gampang, mudah dan, gratis. Ada orang hanya dengan berbicara bisa menghasilkan uang jutaan rupiah dan ada juga orang yang sama sekali tidak berbicara tetapi juga menghasilkan uang, ada pula yang berbicara dan bisa menghancurkan Negara. Ah…!!! Ternyata berbicara itu sangat luar biasa dan berbahaya yah..?!.
Sekarang, kini dan now,,ah,,boros banget niy kata-kata..hehehe,,biasa baru belajar ngetik melalui keyboard laptop..oke kita lanjut ! Banyak sekali provokator, ahli pidato dan pokoknya ahli-ahi yang sering sekali banyak kosakata yang keluar dari mulutnya berseliweran dimana-mana bak model iklan yang lagi hot. Mereka biasanya nongol dibeberapa media massa, di TV, Radio, Internet, Pasar, Terminal, Pelabuhan(mang pasar, pelabuhan ma terminal media massa juga yah ??). Mereka memiliki kosakata yang cenderung tak ada habisnya sehingga membuat kita yang mendengarnya nyaris bisu gara-gara semua kata dan suara seolah-olah diborong olehnya. Xixixixixixixi,,niy ketawa atau nangis yah??

Hmm..lanjut gak yah ni kan dah baris baru lagi..??? lanjut aja deh !.. dari sekian banyak dari mereka yang jago bicara dan berceramah ada salah seorang dari mereka yang senantiasa mengajak para pendengar (Baca:menyuruh) untuk senantiasa hidup sederhana dan tidak boleh makan dan minum secara berlebihan. Ya iyalah..!! kan kalau makan secara berlebihan takutnya perut meledak. Tetapi kenyataan berkata lain ketika kita lihat kehidupan Si Penceramah yang serba mewah, lux dengan berbagai aneka barang berharga yang nyaris semua dari luar negeri. Mobil keluaran terbaru lengkap dengan segala macam pernak-perniknya ditambah lagi dengan Istri keluaran terbaru juga. Ia..khan ramai-ramai sekarang tuh,,Ustaz gonta-ganti pasangan..katanya sich Sunnah Nabi tapi khan Nabi bukan Ustaz..ia khan???..ya iyalah..jadi pantas kalau penulis berkata kalau sesungguhnya dia bukan mengajak tapi menyuruh, secara khan kalau mengajak berarti kita akan sama-sama melakukannya atau melakoninya tapi inikan tidak atau mungkin standar kesederhanaan menurutnya harus gitu yah?? Punya mobi dan rumah yang banyak dan isteri yang banyak pula..gak tau ah…
Jadi, menurut hemat penulis berbicara itu harus sesuai dengan perbuatan, karena meskipun kita terlalu banyak bicara tapi hasilnya nihil maka sama saja kita sedang tidak berbicara. Sebab, berbicara itu harus mampu menggerakkan dan menginspirasi setiap orang yang mendengarnya. Banyak juga lho Ustaz atau penceramah yang seringkali nongol baca do’a dengan seolah-olah sangat Khusyu’ pada saat ada acara salah satu partai politik..yah biasalah itung-itung isi amplopnya gede..giliran baca doa pada acara Ta’ziah orang yang lagi berduka, baca doanya persis orang ngantuk yang lagi kelaparan.. kasian yah yang lagi berduka..hikz..hikz..hikzz..

Sebenarnya, teori itu sangat penting karena dengan teori kita memiliki panduan untuk membuat atau melakukan sesuatu. Tetapi jika teori tersebut terlalu banyak maka kita biasanya kesulitan untuk melakukan salah satunya..coba aja liat orang yang mau beli baju,,kalau dia ngeliat baju yang terlalu banyak dengan model dan gaya yang sangat menarik maka biasanya dia kesulitan untuk menjatuhkan pilihan pada salah satunya. Begitu pulalah dengan teori yang terlalu banyak kira-kira..??
                (1Adalah salah satu celoteh seorang teman yang memplesetkan kata konsisten dengan konsumen pada sebuah pertemuan).

By: Hamsir Jaelani
Bantaeng 29 April 2012

0 comments:

Post a Comment

PARA GITTE SIPAKAINGA SIPASSIRIKI LINO AHERA'